Minggu, 13 Oktober 2019

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Angkat Bicara Terkait Uang Komite dan Dana Bos

Lampung Tengah ,Suara Journalist KPK (SJ/KPK)Siswa-siswi SMAN 1 Terbanggi Besar, Lampung Tengah, berunjuk rasa, Senin (30/9). Mereka meminta Kepala SMAN 1 Terbanggi Besar Stepanus Wasito, transparan terkait pengelolaan anggaran komite dan dana Biaya Operasional Sekolah (BOS), di sekolah tersebut. Mereka protes karena fasilitas sekolah tidak sebanding dengan nilai aggaran yang dikelola sekolah.
Sementara Kepala SMAN 1 Stepanus Wasito menyatakan aksi unjuk rasa murid muridnya adalah karena miskomunikasi. “Hanya Miskomunikasi Saja. Tadi Juga Sudah dilakukan dialog langsung dengan para siswa siswi didik di sekolah kami ini. Saya juga menyesalkan kenapa tidak dikomunikasikan dulu perihal ini secara baik-baik. Kan tidak harus sampai miskomunikasi seperti ini,” kata Stepanus Wasito.
Persoalan unjuk rasa ini, kata Stepanus, adalah terkait masalah kegiatan ekstrakurikuler (ekskul), pekerjaan rumah (PR), masalah fasilitas bangku sekolah, dan WC yang belum diperbaiki. “Ini soal ekskul, ketika itu kita ikut perlombaan basket di Kota Metro. Sekitar 500-an pelajar ingin menjadi supporter, Nahh, kami tidak bisa membiayai. Kalau mau berangkat masing-masing dengan dikawal beberapa dewan guru. Juga keberatan kegiatan ekskul dilaksanakan setelah jam sekolah. Sesuai kurikulum harus ada. Kita tawarkan setelah Jumat, Sabtu, atau Minggu,” Ungkapnya.
Kemudian masalah PR, kata Stepanus, siswa keberatan diberi tugas rumah. “Masalah PR ini, masih kita bahas Tujuan kita baik agar siswa bisa juga belajar di rumah,”Ujarnya.
Lalu masalah fasilitas, kata Stepanus, ada kursi di kelas yang masih plastik. “Ada beberapa kursi plastik di kelas. sudah kita belikan. Tapi, belum diinventarisasi kebutuhannya. Begitu juga toilet yang rusak, kita masih cari tukang untuk memperbaikinya karena mampet,” Tambahnya.
Ketua Komite SMAN 1 Terbanggi Besar Lamteng, Asep Rakhmadin menyatakan akan mengawal tuntutan siswa. “Kita akan kawal tuntutan siswa. Ini agar ada transparansi anggaran. Ini kan bentuk kekecewaan siswa,dan dengan segera kita akan klarifikasi agar tidak terjadi kembali miskomunikasi seperti ini,” Tegasnya.(Sepriyanto)